Selasa, 19 Februari 2013

Konsep Ajaran Tauhid


Terkait dengan konsep ajaran tauhid ini, dapat kita lihat ayat-ayat Allah yang sedikit banyak menyinggung ajaran tauhid ini.Di antaranya adalah :
“Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia”. (TQS. Al Ikhlas: 1-4 )

"Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia; (demikianpula) para malaikat dan orang-orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (TQS. Ali Imran: 18)

“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka maha suci Allah yang mempunyai arasy dari apa yang mereka sifatkan.” (TQS. Al Anbiya’: 22 )

Dari sini dapat kita lihat bahwa beriman kepada Allah SWT terwujud dalam empat perkara: Beriman kepada Wujud Allah,Beriman kepada Rububiyah Allah,Beriman kepada Uluhiyah Allah ,Beriman kepada Asma’ dan shifat Allah. Dari keempat perkara tersebut hanya tiga perkara yang diuraikan dalam makalah ini yaitu :
1. TAUHID RUBUBIYAH
Mengenai tauhid rububiyah ini firman Allah mengatakan :

"Allah yang Meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy. Dia Menundukkan matahari dan Bulan; masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia Mengatur urusan (makhluk-Nya), dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu". (TQS. Ar-Ra'd: 2)
Rububiyah adalah kata yang dinisbatkan kepada salah satu nama Allah SWT, yaitu ‘Rabb’. Nama ini mempunyai beberapa arti, antara lain: al-Murabbi (pemelihara), al-Nashir (penolong), al-Malik (pemilik), al-Mushlih (yang memperbaiki), al-Sayyid (tuan) dan al-Wali (wali). Dan dalam terminologi syariat Islam, istilah Tauhid Rububiyah berarti: “Percaya bahwa hanya Allah-lah satu-satunya Pencipta, Pemilik, pengendali alam raya yang dengan takdir-Nya Ia menghidupkan dan mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-sunnah-Nya.” (DR. Ibrahim bin Muhammad, hal. 141-142)

0 comments:

Posting Komentar