Senin, 12 Maret 2012

Pesona Tebing Andesit di Kalikuning

Kalikuning merupakan kawasan wisata alam sekaligus Camping Ground di lereng selatan Gunung Merapi, tepatnya di Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Kalikuning terletak di bawah Kaliadem yang pernah menjadi saksi keganasan letusan merapi tahun 2006 silam dimana pada saat itu dua orang relawan tewas dalam bunker akibat terjangan awaKalikuning jejak petualangan picn panas atau yang biasa di sebut wedhus gembel.

Kawasan wisata Kalikuning ini memang cukup luas. Selain dijadikan objek wisata dan Camping Ground, ada juga daerah di Kalikuning yang memiliki tebing- tebing batuan andesit. Walapun belum banyak di jamah, akan tetapi tebing andesit di daerah Kalikuning ini sering juga di jadikan sebagai arena panjat tebing, khususnya bagi para pemanjat yang telah mahir mengingat kesulitan yang sangat tinggi dalam pemanjatan pada tebing dengan batuan andesit. Gugusan batuan yang berdiri kokoh di sekitar sungai membuat pemandangan yang sangat mangagumkan. Cukup banyak daerah di Kalikuning yang mempunyai bentukan tebing andesit seperti ini.
 Kalikuning jejak petualang pic
Untuk mencapai lokasi tebing andesit yang ada dalam foto- foto di bawah kita harus berjalan kaki sekitar 1 km dari jalan aspal yang menuju ke Kaliadem menyusuri jalan setapak yang biasa dilewati oleh penduduk lokal untuk mencari rumput. Tiba di lokasi tebing andesit tersebut rasanya tenang banget karena suasana alam yang sepi dengan pemandangan kelok- kelok bentukan sungai tak berair dan tebing- tebing yang tinggi membuat kita serasa menemukan dunia baru, berbeda dengan kehidupan kota yang penuh dengan kebisingan dan polusi. Daerah Kalikuning terlihat sangat menyejukkan dengan banyaknya pepohonan di sekitarnya yang di dominasi oleh pohon- pohon pinus, serta hawa dingin dataran tinggi di lereng merapi ini.

Goa Jomblang dan Grubug

terletak di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunugkidul DIY, sekitar 17 Km dari Wonosari. Kedua goa ini merupakan goa yang bertipe perpaduan antara goa vertikal dan horizontal. Letak goa yang berada di tengah areal persawahan dengan jalan yang cukup menantang dengan batu- batuan di sepanjang jalan sekitar 2 km dari goa tersebut Goa jomblang grubug petualangan picmembuat tempat ini belum begitu banyak terjamah orang kecuali para Pencinta Alam yang melakukan penelusuran goa.

Goa Jomblang dan Grubug merupakan goa yang biasa di sebut luweng karena bentuknya yang seperti tungku. Jarak antara kedua mulut goa ini hanya sekitar 300 meter saja dengan kondisi terhubung pada bagian dalamnya (goa horisontal). Pada bagian bawah goa.mengalir sungai bawah tanah yang merupakan terusan dari sungai yang di jadik
Goa jomblang grubug petualangan pican objek Wisata Karst Kalisuci. Goa Jomblang memiliki karakteristik luas pada bagian mulut goanya yaitu dengan diameter sekitar 50 meter dengan sisi vertikal bervariasi antara 60- 80 meter. Pemandangan dari atas goa terlihat cukup menarik karena di sana terlihat seperti hutan bawah tanah karena memang bagian bawah Goa Jomblang ini cukup luas dan mendapat sinar matahari yang cukup sehingga banyak di tumbuhi pepohonan layaknya hutan yang lebat. Dari atas terlihat bebatuan karst yang menarik. Berbeda dengan Goa Jomblang yang memiliki mulut goa lebar, Goa Grubug memiliki mulut goa berbentuk lingkaran yang hanya berdiameter sekitar limgoa jomblang grubug petualangan pica meter dengan berbagai tumbuhan yang mengelilinginya. Konon bagian goa vertikal ini memiliki kedalaman 80 meter. Suasana Goa Grubug ini menjadi agak serem karena menurut cerita goa ini di jadikan sebagai lokasi eksekusi para korban keganasan G 30 S/PKI pada pahun 60an, di tambah lagi dengan suara gemuruh air yang mengalir di bagian bawah goa ini. Konon para korban G 30 S/PKI di suruh berdiri di tepi mulut goa ini untuk kemudian di eksekusi dengan cara di tembak.

Sampai saat ini saya sendiri baru sekedar mengunjungi tempat ini akan tetapi belum pernah masuk untuk melakukan penelusuran goa. Mungkin suatu saat nanti akupun akan berpetualang di goa ini.

Goa Cokro

Goa Cokro yang terletak di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul ini merupakan perpaduan antara goa vertikal dengan goa horisontal. Bentukan dasar dari goa ini yaitu turunan berbentuk sumur setinggi sekitar 20 meter dengan diameter mulut goa berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 2x1 meter. Bagian dalam goa ini memiliki panjang sekitar 200 meter denganeksplorasi goa cokro pic ujung buntu. Jalan satu- satunya untuk masuk yaitu melalui lintasan vertikal di mulut goa tersebut. Dalam kondisi musim kemarau keadaan dalam goa ini kering sedang saat musim hujan cukup becek dengan sedikit genangan- genangan air karena memang air di permukaan tanah masuk ke goa ini. Dalam penelusuran goa yang aku lakukan bersama teman- teman pada bulan Maret 2008 lalu di bagian dalam ini ada bekas runtuhan baru yang diperkirakan akibat dari gempa bumi cukup besar yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah 27 Mei 2007 lalu.

Sore itu aku bersama 9 orang temanku berangkat dari Jogja untuk menuju Goa Cokro. Sampai di Wonosari kami singgah sebentar buat makan malam di kompleks pasar Wonosari. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan menuju Ponjong lokasi goa ini yang masih sekitar setengah jam perjalanaan lagi dari Wonosari. Saat di perjalanan hujan mulai turun dan lama kelamaan makin deras saja hujan yang mengguyur kami. Karena hujan yang mengguyur inilah kami mengubah skenario lapangan dari rencana semula langsung menuju ke lokasi sekitar goa dan mendirikan dome menjadi mencari tempat untuk singgah sementara. Tempat yang kami tuju adalah rumah kepala dusun setempat yang memang sudah biasa dijadikan sebagai besecamp para pencinta alam ketika berkegiatan di Goa Cokro. Akan tetapi kami saat itu kurang beruntung karena sang pemilik basecamp sedang tidak ada dirumah sehingga aku dan rekan- rekan tidak bisa singgah. Sebagai alternatif kami menggunakan balai dusun yang lokasinya hanya sekitar 400 meter dari Goa Cokro.

Dua Pendaki Wanita Unpad Capai Puncak Kilimanjaro

Begitulah judul tulisan dari blog Nattrek Indonesia di alamat http://nattrekindo.multiply.com yang kebetulan langsung masuk ke emailku pada tanggal 2 maret 2009 karena memang aku menjadi contact nattrek di Multiply. Kedua wanita yang di maksud adalah Ami KMD Saragih dan Sri rejeki. Mereka adalah mahasiswi yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Pencinta Alam (PMPA) Palawa Universitas Padjajaran Bandung. Kegiatan yang dilakukan tersebut adalah dalam rangka publikasi lupus dan penggalangan dana untuk Yayasan Lupus Indonesia (YLI). Ekspedisi ini dilaksaknakan tgl 14 februari 2009 yaitu saat keberangkatan mereka dari Indonesia, dengan start pendakian tgl 18 feb 2009 hingga akhirnya mereka berhasil mencapai puncak tanggal 22 feb 2009.

Membaca cerita perjalanan yang cukup keras dari eskpediisi tersebut hingga mencapai puncak pertama Kilimanjaro di ketinggian sekitar 5.621 mdpl, rasanya jadi semangat untuk melakukan ekspedisi ke tempat- tempat petualangan favorit di level internasional seperti gunung Kilimanjaro ini, walapun dana dan tenaga belum mendukung untuk itu. Setelah membaca cerita tersebut aku sempat baca- baca beberapa artikel di Wikipedia tentang pendakian gunung yang menjadi puncak tertinggi di afrika yang memiliki ketinggian 5. 895 mdpl tersebut. Memang ternyata tidak semua orang bisa untuk melakukan pendakian di gunung ini mengingat beratnya medan dari jalur datar di sertai gurun pasir lebih dari 10 km, jalanan terjal berbatu, serta zona bersalju. Konon gunung yang terletak di Negara Tanzania ini merupakan tempat pendakian dengan cuaca terlengkap, mulai dari panasnya gurun pasir, sampai dengan dinginya puncak es, sehingga kekuatan fisik benar- benar di uji dalam pendakian gunung ini. Salut aja deh buat mereka. Maju terus para pendaki Indonesia.

Objek Wisata di Pandeglang

Jejak Petualang. Tak diragukan lagi Indonesia memang memiliki potensi alam yang sungguh sangat- sangat luar biasa, salah satu daerah dengan potensi wisata yang besar adalah Kabupaten Pandeglang di Propinsi Banten. Pandeglang mempunyai sejumlah objek wisata terkenal seperti Pantai Carita, Pantai Ciputih, Kawasan Wisata Tanjung lesung, Taman nasional Ujung kulon, dan lain- lain.

Taman Nasional Ujung Kulon.

Selain Pantai Carita, yang cukup menarik lagi dari objek wisata di Pandeglang adalah Taman Nasional Ujung Kulon. Taman nasional yang terkenal dengan badak bercula satu ini menjadi salah satu objek wisata favorit di Kabupaten Pandeglang. Taman nasional yang terletak di bagian paling barat pulau jawa ini memiliki luas sekitar 1.206 km2 (sekitar 35% diantaranya laut). Area ini juga mencakup wilayah Krakatau dan pulau- pulau kecil seperti Pulau Handeulum dan Peucang.

Taman Nasional Ujung Kulon di Pandeglang ini patut menjadi kebanggaan bangsa Indonesia karena telah di resmikan oleh UNESCO sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi. Badak bercula satu yang terkenal itupun, selain menjadi kebanggaan kita juga harus dijaga bersama demi lestarinya satwa langka tersebut.

Sebagai seorang penggemar petualangan, pengen banget rasanya menjelajahi Pandeglang dengan segenap wisata alam dan petualangan yang menjanjikan. Pengen sekali menjelajahi eksotisme wisata Pandeglang, Snorkling dan diving di Pulau Panaitan, Snorkling dan diving di Cihandareusa Pulau Peucang, Surfing di Legon Bajo Pulau Panaitan. Canoing di Handeuleum, dan wisata petualangan lainya di Pandeglang. Semoga saja itu semua bisa tercapai untuk memuaskan Jiwa petualanganku. Akhir kata, ayo kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia kaya akan potensi wisata, salah satunya dengan menikmati keindahan alam nusantara.

cerita petualang

Pantai ini telah di kenal dan di kunjungi para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Pantai yang telah ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam (TWA) pada tanggal 15 Juli 1978 ini memiliki hamparan pasir putih yang sangat indah serta pohon di sekitar pantai yang sangat rindang. Tidak cukup dengan hamparan pasir putih yang indah, pantai ini juga menyuguhkan eksotisme Gunung Krakatau sebagai background. Akan sangat menarik lagi jika kondisi gunung krakatau sedang aktif sehingga nampak jelas letusan- letusan dari gunung api tersebut.
Jejak Petualang: objek wisata di Pandeglang, untuk memajukan pariwisata Indonesia.

Pesona pantai yang begitu menawan menjadikan Pantai Carita sebagai salah satu tujuan wisata alternatif. Selain keindahan pantainya, Pantai Carita juga memiliki fasilitas penunjang seperti hotel dan penginapan yang sangat memanjakan para wisatawan. Ada berbagai pilihan kelas penginapan dan hotel yang tersedia, dari kelas melati hingga hotel berbintang sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir dengan tarif penginapan yang tinggi.