# include <iostream.h>
# include <conio.h>
void main ()
{
int usia;
cout << " Berapa usia mu ? ";
cin >> usia;
if (usia < 17)
cout << " Anda tidak boleh menonton :( " << endl;
else
cout << " Selamat menonton ;) " << endl;
getch () ;
}
Senin, 22 Oktober 2012
C++ SWICTH
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main ()
{
int nilai;
cout << "masukan nilai test : ";
cin >> nilai;
switch (nilai/10)
{
case 10:
case 9:
case 8:
cout << 'A' <<endl;break;
case 7:
cout << 'B' <<endl;break;
case 6:
case 5:
cout << 'C' <<endl;break;
case 4:
case 3:
cout << 'D' <<endl;break;
case 2:
case 1:
case 0:
cout << 'E' <<endl;break;
default :
cout << "salah,nilai diluar jangkauan ." <<endl;
}
getch();
}
#include <conio.h>
void main ()
{
int nilai;
cout << "masukan nilai test : ";
cin >> nilai;
switch (nilai/10)
{
case 10:
case 9:
case 8:
cout << 'A' <<endl;break;
case 7:
cout << 'B' <<endl;break;
case 6:
case 5:
cout << 'C' <<endl;break;
case 4:
case 3:
cout << 'D' <<endl;break;
case 2:
case 1:
case 0:
cout << 'E' <<endl;break;
default :
cout << "salah,nilai diluar jangkauan ." <<endl;
}
getch();
}
C++ Fungsi
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
double hasil (int A, int B) ;
void main ()
{
int x,y ;
double z;
cout << "masukkan Nilai x : ";
cin >> x;
cout << "masukkan Nilai y : ";
cin >> y;
z = hasil (x,y) ;
cout << "hasil perkalian = ";
cout << x << "x" << y << " = " << z;
getch ();
}
double hasil (int A, int B)
{
return ( A * B);
}
#include <conio.h>
double hasil (int A, int B) ;
void main ()
{
int x,y ;
double z;
cout << "masukkan Nilai x : ";
cin >> x;
cout << "masukkan Nilai y : ";
cin >> y;
z = hasil (x,y) ;
cout << "hasil perkalian = ";
cout << x << "x" << y << " = " << z;
getch ();
}
double hasil (int A, int B)
{
return ( A * B);
}
Senin, 12 Maret 2012
Pesona Tebing Andesit di Kalikuning
Kalikuning merupakan kawasan wisata alam sekaligus Camping Ground di lereng selatan Gunung Merapi, tepatnya di Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Kalikuning terletak di bawah Kaliadem yang pernah menjadi saksi keganasan letusan merapi tahun 2006 silam dimana pada saat itu dua orang relawan tewas dalam bunker akibat terjangan awa
n panas atau yang biasa di sebut wedhus gembel.
Kawasan wisata Kalikuning ini memang cukup luas. Selain dijadikan objek wisata dan Camping Ground, ada juga daerah di Kalikuning yang memiliki tebing- tebing batuan andesit. Walapun belum banyak di jamah, akan tetapi tebing andesit di daerah Kalikuning ini sering juga di jadikan sebagai arena panjat tebing, khususnya bagi para pemanjat yang telah mahir mengingat kesulitan yang sangat tinggi dalam pemanjatan pada tebing dengan batuan andesit. Gugusan batuan yang berdiri kokoh di sekitar sungai membuat pemandangan yang sangat mangagumkan. Cukup banyak daerah di Kalikuning yang mempunyai bentukan tebing andesit seperti ini.

Untuk mencapai lokasi tebing andesit yang ada dalam foto- foto di bawah kita harus berjalan kaki sekitar 1 km dari jalan aspal yang menuju ke Kaliadem menyusuri jalan setapak yang biasa dilewati oleh penduduk lokal untuk mencari rumput. Tiba di lokasi tebing andesit tersebut rasanya tenang banget karena suasana alam yang sepi dengan pemandangan kelok- kelok bentukan sungai tak berair dan tebing- tebing yang tinggi membuat kita serasa menemukan dunia baru, berbeda dengan kehidupan kota yang penuh dengan kebisingan dan polusi. Daerah Kalikuning terlihat sangat menyejukkan dengan banyaknya pepohonan di sekitarnya yang di dominasi oleh pohon- pohon pinus, serta hawa dingin dataran tinggi di lereng merapi ini.
Kawasan wisata Kalikuning ini memang cukup luas. Selain dijadikan objek wisata dan Camping Ground, ada juga daerah di Kalikuning yang memiliki tebing- tebing batuan andesit. Walapun belum banyak di jamah, akan tetapi tebing andesit di daerah Kalikuning ini sering juga di jadikan sebagai arena panjat tebing, khususnya bagi para pemanjat yang telah mahir mengingat kesulitan yang sangat tinggi dalam pemanjatan pada tebing dengan batuan andesit. Gugusan batuan yang berdiri kokoh di sekitar sungai membuat pemandangan yang sangat mangagumkan. Cukup banyak daerah di Kalikuning yang mempunyai bentukan tebing andesit seperti ini.
Untuk mencapai lokasi tebing andesit yang ada dalam foto- foto di bawah kita harus berjalan kaki sekitar 1 km dari jalan aspal yang menuju ke Kaliadem menyusuri jalan setapak yang biasa dilewati oleh penduduk lokal untuk mencari rumput. Tiba di lokasi tebing andesit tersebut rasanya tenang banget karena suasana alam yang sepi dengan pemandangan kelok- kelok bentukan sungai tak berair dan tebing- tebing yang tinggi membuat kita serasa menemukan dunia baru, berbeda dengan kehidupan kota yang penuh dengan kebisingan dan polusi. Daerah Kalikuning terlihat sangat menyejukkan dengan banyaknya pepohonan di sekitarnya yang di dominasi oleh pohon- pohon pinus, serta hawa dingin dataran tinggi di lereng merapi ini.
Goa Jomblang dan Grubug
terletak di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunugkidul DIY, sekitar 17 Km dari Wonosari. Kedua goa ini merupakan goa yang bertipe perpaduan antara goa vertikal dan horizontal. Letak goa yang berada di tengah areal persawahan dengan jalan yang cukup menantang dengan batu- batuan di sepanjang jalan sekitar 2 km dari goa tersebut
membuat tempat ini belum begitu banyak terjamah orang kecuali para Pencinta Alam yang melakukan penelusuran goa.
Goa Jomblang dan Grubug merupakan goa yang biasa di sebut luweng karena bentuknya yang seperti tungku. Jarak antara kedua mulut goa ini hanya sekitar 300 meter saja dengan kondisi terhubung pada bagian dalamnya (goa horisontal). Pada bagian bawah goa.mengalir sungai bawah tanah yang merupakan terusan dari sungai yang di jadik
an objek Wisata Karst Kalisuci. Goa Jomblang memiliki karakteristik luas pada bagian mulut goanya yaitu dengan diameter sekitar 50 meter dengan sisi vertikal bervariasi antara 60- 80 meter. Pemandangan dari atas goa terlihat cukup menarik karena di sana terlihat seperti hutan bawah tanah karena memang bagian bawah Goa Jomblang ini cukup luas dan mendapat sinar matahari yang cukup sehingga banyak di tumbuhi pepohonan layaknya hutan yang lebat. Dari atas terlihat bebatuan karst yang menarik. Berbeda dengan Goa Jomblang yang memiliki mulut goa lebar, Goa Grubug memiliki mulut goa berbentuk lingkaran yang hanya berdiameter sekitar lim
a meter dengan berbagai tumbuhan yang mengelilinginya. Konon bagian goa vertikal ini memiliki kedalaman 80 meter. Suasana Goa Grubug ini menjadi agak serem karena menurut cerita goa ini di jadikan sebagai lokasi eksekusi para korban keganasan G 30 S/PKI pada pahun 60an, di tambah lagi dengan suara gemuruh air yang mengalir di bagian bawah goa ini. Konon para korban G 30 S/PKI di suruh berdiri di tepi mulut goa ini untuk kemudian di eksekusi dengan cara di tembak.
Sampai saat ini saya sendiri baru sekedar mengunjungi tempat ini akan tetapi belum pernah masuk untuk melakukan penelusuran goa. Mungkin suatu saat nanti akupun akan berpetualang di goa ini.
Goa Jomblang dan Grubug merupakan goa yang biasa di sebut luweng karena bentuknya yang seperti tungku. Jarak antara kedua mulut goa ini hanya sekitar 300 meter saja dengan kondisi terhubung pada bagian dalamnya (goa horisontal). Pada bagian bawah goa.mengalir sungai bawah tanah yang merupakan terusan dari sungai yang di jadik
Sampai saat ini saya sendiri baru sekedar mengunjungi tempat ini akan tetapi belum pernah masuk untuk melakukan penelusuran goa. Mungkin suatu saat nanti akupun akan berpetualang di goa ini.
Langganan:
Postingan (Atom)