iblis lalu memerintahkan kepada anak buahnya agar menaburkan benih-benih
baksil penyakit ke dalam tubuh Ayyub. Baksil-baksil ysng ditaburkan
itu segera mengganyang kesihatan Ayyub yang menjadikan ia menderita
berbagai-bagai penyakit, deman panas, batuk dan lain-lain lagi sehingga
menyebabkan badannya makin lama makin kurus, tenaganya makin lemah dan
wajahnya menjadi pucat tidak berdarah dan kulitnya menjadi
berbintik-bintik . Ianya akhir dijauhi oleh orang-orang sekampungnya
dan oleh kawan-kawan dekatnya, kerana penyakit Ayyub dapat menular
dengan cepatnya kepada orang-orang yang menyentuhnya atau mendekatinya.
Ia menjadi terasing daripada pergaulan orang di tempatnya dan hanya
isterinyalah yang tetap mendampinginya, merawatnya dengan penuh
kesabaran dan rasa kasih sayang, melayani segala keperluannya tanpa
mengeluh atau menunjukkan tanda kesal hati dari penyakit suaminya yang
tidak kunjung sembuh itu.
Iblis memperhatikan Ayyub dalam
keadaan yang sudah amat parah itu tidak meninggalkan adat kebiasaannya,
ibadahnya, zikirnya, ia tidak mengeluh, tidak bergaduh, ia hanya
menyebut nama Allah memohon ampun dan lindungan-Nya bila ia merasakan
sakit. Iblis merasa kesal hati dan jengkel melihat ketabahan hati Ayyub
menanggung derita dan kesabarannya menerima berbagai musibah dan
ujian. Iblis kehabisan akal, tidak tahu apa usaha lagi yang harus
diterapkan bagi mencapai tujuannya merusakkan aqidah dan iman Ayyub. Ia
lalu meminta bantuan fikiran dari para kawan-kawan pembantunya, apa
yang harus dilakukan lagi untuk menyesatkan Ayyub setelah segala
usahanya gagal tidak mencapai sasarannya.
Kamis, 04 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar