Iblis yang menyerupai sebagai orang tua itu - mengakhiri kata-kata
hasutannya seraya memperhatikan wajah Ayyub yang tetap tenang
berseri-seri tidak menampakkan tanda-tanda kesedihan atau sesalan yang
ingin ditimbulkan oleh Iblis dengan kata-kata racunnya itu. Ayyub
berkata kepadanya : "Ketahuilah bahawa apa yang aku telah miliki berupa
harta benda, gedung-gedung, tanah ladang dan haiwan ternakan serta
lain-lainnya semuanya itu adalah barangan titipan Allah yang
diminta-Nya kembali setelah aku cukup menikmatinya dan memanfaatkannya
sepanjang masa atau ibarat barang pinjaman yang diminta kembali oleh
tuannya jika saatnya telah tiba. Maka segala syukur dan ouji bagi Allah
yang telah memberikan kurniaan-Nya kepadaku dan mencabutnya kembali
pula dari siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya pula dari siapa saja
yang Dia suka. Dia adalah yang Maha Kuasa mengangkat darjat seseorang
atau menurunkannya menurut kehendak-Nya. kami sebagai hamba-hamba
makhluk-Nya yang lemah patut berserah diri kepada-Nya dan menerima
segala qadha' dan takdir-Nya yang kadang kala kami belum dapat mengerti
dan menangkap hikmah yang terkandung dalam qadha' dan takdir-Nya itu."
Selesai
mengucapkan kata-kata jawabnya kepada Iblis yang sedang duduk
tercenggang di depannya, menyungkurlah Ayyub bersujud kepada Allah
memohon ampun atas segala dosa dan keteguhan iman serta kesabaran atas
segala cubaan dan ujian-Nya.
Iblis segera meninggalkan rumah Ayyub
dengan rasa kecewa bahawa racun hasutannya tidak termakan oleh hati
hamba Allah yang bernama Ayyub itu. Akan tetapi Iblis tidak akan pernah
berputus asa melaksanakan sumpah yang ia telah nyatakan di hadapan
Allah dan malaikat-Nya bahawa ia akan berusaha menyesatkan Bani Adam di
mana saja mereka berada. Ia merencanakan melanjutkan usaha gangguan
dan godaannya kepada Ayyub lewat penghancuran keluarganya yang sedang
hidup rukun, damai dan saling hidup cinta mencintai dan harga
menghargai. Iblis datang lagi menghadap kepada Tuhan dan meminta izin
meneruskan usahanya mencuba Ayyub. Berkata ia kepada Tuhan: "Wahai
Tuhan, Ayyub tidak termakan oleh hasutanku dan sedikit pun tidak goyah
iman dan aqidahnya kepada-Mu meski pun ia sudah kehilangan semua
kekayaannya dan kembali hidup papa dan miskin kerana ia masih mempunyai
putera-putera yang cekap yang dapat ia andalkan untuk mengembalikan
semua yang hilang itu dan menjadi sandaran serta tumpuan hidupnya di
hari tuanya. Menurut perkiraanku, Ayyub tidak akan bertahan jika musibah
yang mengenai harta kekayaannya mengenai keluarganya pula, apa lagi
bila ia sangat sayang dan mencintai, maka izinkanlah aku mencuba
kesabarannya dan keteguhannya kali ini melalui godaan yang akan aku
lakukan terhadap keluarganya dan putera-puteranya yang ia sangat sayang
dan cintai itu."
Kamis, 04 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar